Rabu, 19 Januari 2011

Spy Girl

Kami berkenalan. Oke, itu hal yang biasa. Bersalaman dan saling memberi tahu nama. Tak ada yang spesial. Biasa saja. Tapi kemudian dia ingin mengenalku lebih jauh. Oke, ini mulai menarik. Aku jadi ingin tahu lebih jauh juga tentangnya. Maka, aku pun mencari tahu.

Ini ketiga kalinya aku memata-matai, mencari informasi tentang seseorang. Menyenangkan. Dan dengan teknologi informasi yang sekarang telah berkembang begitu pesat, lebih menyenangkan lagi. Tapi, aku jadi tahu terlalu banyak.. Aku masuk terlalu jauh.. Aku seharusnya menanyakan langsung padanya, bukan memata-matai seperti ini walau semua informasi yang kuperoleh berasal dari sarana publik, bukan personal. Aku tidak membobol surat-surat pribadi di e-mail-nya. Aku hanya menelusuri percakapan-percakapan yang terbuka untuk umum. Siapa pun bisa membacanya. Namun, aku jadi merasa mengenalnya terlalu cepat.
Apakah dia memata-mataiku juga? Aku tak pernah yakin soal ini.

Dia cukup mudah untuk dimata-matai, saat dia masih suka memanfaatkan jaringan sosial di internet sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan teman-teman dan berbagi tentang kegiatannya. Ditambah lagi, dia orangnya eksis banget.

Aku tetap ingin tahu tentangnya dan kegiatan-kegiatannya walau sekarang kami tak sedekat dulu. Aku masih berusaha mengikuti setiap perkembangan, tapi makin lama minat itu makin berkurang. Aku tak lagi selalu membuka profilnya di salah satu situs jaringan sosial. Tapi kadang aku mengikuti beberapa percakapan yang menarik. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar